Pages

Sunday, 17 August 2014

Pada yang Dingin-Dingin

Hampir tiga tahun yang lalu, ada seseorang yang tiba-tiba sering berkicau di twitter, padahal tadinya enggak. Dia sedang patah hati saat itu.

Beberapa hari terakhir ini, ada seseorang yang terasa sekali galaunya di twitter. Dia juga sedang patah hati.

Patah hati bisa segitunya ya, bahkan pada lelaki-lelaki dingin dan sinis macam mereka. Dan pada yang seperti itu rasanya hati gw membengkak, pengen kasih peluk buat meredakan nyeri hatinya.

Tiga tahun yang lalu gw cuma berani kirim email. Siapa nyana, sekarang barangkali gw benar-benar mengobati patah hatinya ~~ karena gw insya Allah akan menjadi istrinya :)

Lalu untuk yang seorang lagi, besok akan gw sediakan waktu dan telinga. Hang in there, buddy.. Take your time to grieve and have faith. This too shall pass :)
Wednesday, 13 August 2014

Dari Balik Dinding

Karena gedung C lagi direnovasi, mahasiswa profesi KLA sekarang nongkrongnya di Klinik. Musola Klinik tepatnya, cuma dibatasi dinding tipis sama ruangan gw. Hari-hari pertama mereka di situ gw suka bingung kok kedengeran rame orang ngomong dari ruangan gw, biasanya mah sepiii~ Trus lama-lama baru ngeh, wah itu anak-anak profesi. Trus ya kadang dengerin mereka ngobrol dan ketawa-ketawa ya, trus jadi senyum-senyum sendiri gitu. Inget jaman kuliah profesi, nongkrong di kelas di C2. Kuliah, bikin laporan, ngobrol, nonton, makan, ketawa-ketawa ga jelas, tidur..

Ah, those good old days :)
I love you, #PRODIK11
Sunday, 10 August 2014

Setelah Pilpres

Seperti yang gw bilang di sini, gw ga gimana-gimana amat pada kedua capres di pilpres kali ini. Gw ga segitu sukanya sama yang gw pilih dan bukannya ga suka sama yang ga gw pilih. Apa yang terjadi setelah hari pencoblosan semakin menguatkan posisi itu, karena baik yang gw pilih maupun yang ga gw pilih melakukan (atau seenggaknya mungkin melakukan) hal yang malesin menurut gw. Meh.

Jadi tampaknya yang tepat untuk gw sampaikan adalah kalimat yang waktu itu gw ucapkan dalam hati sambil nyoblos.

"Dear Sir,
Please prove me wrong."
Friday, 8 August 2014

Skill

You'll get through this, Shanti..
You're good at this, right? :)
Monday, 21 July 2014

Fare Thee Well

Juli 2004 - Malam itu gw muterin campsite kita di Sukamantri. Ngecekin sekeliling api unggun, tenda-tenda, warung, dan mobil. Waktu liat kalian udah tidur dengan nyaman, barulah gw tenang dan nyari tempat tidur (meskipun akhirnya ga tidur sampe pagi, nongkrong di warung haha).
Juli 2014 - Mendengar kabar baik tentang kalian, gw sangat lega sampe menghembus napas panjang dalam hati. Tanpa kabar tentang 'keselamatan' kalian, kebahagiaan gw terasa rumpang. Gw pun baru sadar kemarin, setelah kabar baik tentang kalian bikin gw ngerasa utuh dan ringan. Kita menempuh jalan yang berbeda, jelas-jelas tak lagi bersama, tapi semoga kita semua bahagia :)

belasan tahun berlalu
betapa kita berubah
tapi sungguh,
doa-doa gw masih berpilin untuk kalian :)


For being the benchmarks,
for teaching me a lot of things,
for being 'my person' through all those years,
I thank you with all my heart..

Monday, 7 July 2014

Pada Pemilu Kali Ini

: some random ramblings

Pemilu kali ini rame banget dah. Gileee seru abis! Positifnya mah jadi berasa kalo orang-orang ni pada cinta ya sama Indonesia, pada peduli sama nasibnya. Sampe ada yang kemaren-kemaren golput kali ini milih. Daebak!

Begitu daebaknya sampe pertukaran informasi di geng Korea gw tak sebatas artis Korea hahah.. Cuma masih kalah sih, belom sampe bikin psikodinamika capres soalnya :p

Tapi pemilu kali ini juga mengingatkan sama Pemilu Psiko taun 2007. Rame. Panas. Berdarah. Rieut urang. Aslik lama-lama gw muak buka socmed soalnya pada serang-serangan.

Ngomong-ngomong soal socmed, Pemilu ini lagi-lagi bikin gw ngeh betapa abu-abunya posisi gw (atau justru betapa berwarnanya?). Sementara banyak yang ngerasa TLnya di Twitter/Path dipenuhi pendukung salah satu calon, TL gw rame sama pendukung keduanya. Significant others gw juga beda-beda pilihannya, meskipun beberapa orang yang gw anggep opinion leaders di socmed memilih capres yang sama.

Dan gw pergalauan dunia mau milih siapa. Sampe akhirnya udah lah istikharah dan berdoa aja. Alhamdulillah 2 hari yang lalu gw akhirnya menetapkan pilihan. Beneran langsung lega. Emang dah kalo lagi pemilu gini, baik level Ketua BEM maupun level presiden, paling enak kalo punya keberpihakan yang jelas. Gampang urusan kalo udah punya pilihan.

Oh but I'm not gonna flaunt my political stance. Jujur aja, males di-judge dan males berantem *cupu* Ya soalnya gw juga ga segitu dukungnya ke capres yang gw pilih dan bukannya ga suka juga sama yang ga gw pilih.

Pada akhirnya gw menetapkan pilihan dengan berefleksi dan ngeliat lagi pemimpin-pemimpin kayak apa yang gw pilih di tingkat kampus dulu. Banjirnya informasi dan penggambaran mengenai kedua capres bikin gw bias mengenai indikator-indikator pemimpin yang gw inginkan. Refleksi tentang pemimpin-pemimpin yang dulu gw pilih bikin gw sadar dan bisa liat dengan jelas lagi hal-hal yang penting menurut gw, bukan yang penting menurut orang-orang lain. Terlepas dari kontroversinya, survey kepribadian capres yang diisi oleh para psikolog juga sangat membantu gw menetapkan pilihan.

Pemilu presiden dan pemilu legislatif tahun ini sama-sama rame, tapi buat gw beda rasa ramenya. Pileg terasa seperti pesta dan gw sangat menikmatinya. Orang-orang peduli sama isunya, saling kasih informasi, dan saling dukung untuk pilih calon yang baik. Pilpres terasa seperti.... perang. Mungkin karena calonnya cuma dua, orang jadi lebih gampang buat nyerang calon yang ga dipilihnya. Jadinya ya gitu deh, selain nyebarin informasi "ayo pilih si X", pendukung capres juga gampang nyebarin informasi "jangan pilih si Y". Pas pileg mah rieut lah kalo selain nyebarin informasi "ayo pilih si A" juga harus nyebarin informasi "jangan pilih di B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z" hahaha..

Siapapun presidennya, gw mah mendoakan lah. Kalo si X yang kepilih, gw doain blablabla. Kalo si Y yang kepilih, gw doain blublublu. Toh siapapun presidennya, gw masih sangat skeptis sama pemerintah Indonesia. Semacam berjalan paralel saja lah, gw mendoakan pemerintah dan mengerjakan apa yang gw bisa. Karena gw tidak berharap banyak apalagi mengandalkan mereka.

Salut untuk kita semua yang peduli,
selamat sama-sama belajar berdemokrasi :)

Hiduplah Indonesia Raya
Friday, 4 July 2014

:)

I don't know whether I have the right to say this, but...
I'm so proud of you :)

Gw liat lu gelisah melulu, sejak kita masih mabok-mabokan bersama di kosan gw. Dan tentu saja lama-lama gw kesel, apaan sih ribet dalam pikiran mulu tapi tindakannya minim. Belum lagi semua ketakutan dan keraguan lu, bikin pengen noyor heheh.. Sampe gw bikin note yang gw kasih bersamaan dengan brownies.

Maka tentu saja gw senang sekali waktu akhirnya lu bergerak, bertindak, dan lebih dari itu... lu mengejar. Dan nyoba lagi waktu gagal pertama kali.

Jadi, kebanggaan ini bukan tentang keberhasilan lu mecatatkan nama di situ.
Kebanggaan ini adalah tentang melihat lu mengalahkan diri sendiri dan berkembang.

Selamat, Fidella Anandhita :)
Semoga ini bikin lu memandang diri lu dengan lebih jernih.
Semoga ini bikin lu semakin berani menghargai kelebihan-kelebihan lu.
Semoga ini mengurangi berbagai ketakutan dan keraguan lu.

I wish you all the very best :)

 

Blog Template by BloggerCandy.com