Dua belas tahun setelah gw terakhir kali jadi calon OSIS,
sebelas tahun setelah gw demisioner,
tujuh tahun setelah angkatan gw terakhir dapet jatah kenalan sendiri,
lima tahun setelah gw terakhir kali ngisi materi di BLDK,
rasanya masih sama.
Masih merinding denger orang yel OSIS.
Lebih merinding lagi waktu gw yang melakukan.
Berkesempatan ngomong sama calon OSIS, rasanya juga masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Padahal kemarin cuma beberapa menit. Bukan satu sesi apalagi beberapa sesi kayak beberapa tahun yang lalu.
Rasanya masih sama.
: seperti memberikan hati.
Di luar dugaan gw, Azhar bilang gw "masih paling tune in ". Iya di luar dugaan gw tuh, soalnya gw juga udah lama banget ga main regen-regenan gitu kan haha.. Yah, alhamdulillah :) And even after all those years, sharing in BLDK still humbles me. Walaupun gw udah jadi psikolog dan udah sering jadi fasilitator pelatihan, masih aja gw menemukan dan menyadari hal yang perlu gw kembangkan dan perbaiki dari diri gw ketika gw berbagi di BLDK. Kali ini bukan dari sesi ketemu calon OSISnya sih tapi dari ketemu BPPKO hehe.. Maaf dan terima kasih banyak :)
Sepanjang gw di dalem dan ngeliat anak-anak berbaju putih item dan sepatu PDH itu, yang kepikir adalah "gw harus melakukan sesuatu untuk generasi mereka". Di hari-hari semangat gw kerja di Youthmanual lagi turun, gw akan inget-inget pemandangan kemarin. Semua yang insya Allah gw lakukan dan usahakan untuk generasi muda Indonesia sekarang dan nanti adalah usaha pay it forward atas privilege luar biasa yang gw dapatkan di SMA.
Lalu gw inget Tuti.
Kita berkarya berjauhan sekarang,
tapi tahun depan kita kolaborasi lagi ya.
Untuk SMANSA, untuk generasi muda, untuk masa depan Indonesia.
Insya Allah :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment