Beberapa menit yang lalu, ada whatsapp masuk dari Uswah, isinya
Don't you want to have more time for leyeh2, baca buku dan ngebahas film ga mutu bersama orang-orang kesayangan?Balesan gw bahasanya agak berantakan karena gw jawabnya spontan ga pake mikir pas udah ngantuk dan lagi naik mesin waktu, tapi kurang lebih isinya begini,
No I don't. I have the time and I do those things, though not face to face due to geographical reason. I am blessed :)Gw ga tau kenapa Uswah kirim pertanyaan itu ke gw. Kira-kira sejam sebelumnya, gw baca twit-twit Uswah. Katanya,
Jakarta itu menyisakan hanya sedikit ruang untuk berkontemplasi, berdialog dg diri sendiri, atau sekadar mematut2 memantaskan diri.
Jakarta terlalu tamak merampas 24 jam kita, terburu2 setiap waktu dikejar ini itu yg bahkan tak kita pahami untuk apa kita lakukan..
Berapa dari kita yv [sic] bisa menikmati matahari terbit & pulang masih dalam terang? Serta cukup waktu sebelum tidur u/ membaca & bercengkerama?
Teringat cita2 seorang kawan: Aku hanya ingin punya lebih banyak waktu untuk membaca buku.Barangkali ini akan jadi tulisan pertama dari sekian tulisan tentang 'sesuatu' yang gw sebut di awa. Kalopun enggak, ini pasti bikin gw makin mikirin 'sesuatu' itu haha.
---
PS: Gw bener-bener harus berterima kasih pada semua teknologi yang memungkinkan Bogor bercengkrama dengan Bekasi, Cijantung, Depok, Hongkong,
1 comments:
KOREA! kok dicoret? Kan aku lagi di KOREA sama Tabi Oppa..
Post a Comment